Pegawai Perusahaan Tekstil Jadi Raja Sinetron, Ini Kisah Raam Punjabi

Buat generasi yang terlahir di masa kejayaan sinetron jadul pastilah tahu nama Raam Punjabi. Akan tetapi, siapa sangka ternyata pria kelahiran 1943 tersebut mengawali karier justru sebagai pegawai perusahaan tekstil.

Ternyata kecintaan Raam Punjabi buat menonton film jadi salah satu penyebab pria berdarah India tersebut terjun ke dunia film dan sinetron. Pantaslah Raam Punjabi sempat jadi Raja Sinetron sebelum kini digantikan oleh Manoj Punjabi.

Yuk, simak kisahnya!

Dulunya pegawai perusahaan tekstil

Raam menghabiskan sebagian besar waktunya di Kota Pahlawan (Instagram).

Dilahirkan dengan nama lengkap Raam Jethmal Punjabi di Surabaya, Raam menghabiskan sebagian besar waktunya di Kota Pahlawan. Dia menyelesaikan pendidikan SMA di tahun 1958. Kemudian, dia melanjutkan sekolah tinggi di bidang Accounting and Businessman di tahun 1959.

Kariernya di dunia kerja bermula di perusahaan tekstil. Saat itu dia masih jadi pegawai di tahun 1962. Barulah dia memulai usaha sendiri sekitar dua tahun kemudian di bidang impor. Titik inilah yang membawa Raam terjun ke dunia perfilman dan sinetron.

Anak ketiga dari tujuh bersaudara ini emang hobi menonton film. Kala itu dia rajin ke bioskop.

Ketertarikannya pada film pun membuatnya mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang importir film. Dia dan dua saudaranya mendirikan perusahaan PT. Indako Film pada tahun 1967. Tiga tahun selanjutnya, Raam juga mendirikan PT Panorama Film yang memproduksi film sendiri.

Modal awal Raam dan saudaranya saat itu adalah Rp 30 juta. Angka yang cukup fantastis pada masanya, bukan?

Meskipun udah keluar modal besar ternyata gak bikin Raam Punjabi langsung sukses, lho. Film pertama yang mereka hadirkan berjudul Mama yang disutradarai Wim Umboh kurang laku di pasaran.

Gak menyerah gitu aja, Raam kembali memproduksi film berjudul Demi Cinta yang dibintangi oleh Sophan Sophiaan dan Widyawati. Film tersebut pun ternyata mendapat respon biasa-biasa aja dari penonton.

Barulah saat film ketiga yang berjudul Pengalaman Pertama yang dimainkan oleh Roy Marten dan Yati Octavia, Raam mulai menuai kesuksesan.

Jeli lihat peluang dan memiliki ide cemerlang

Jeli lihat peluang dan memiliki ide cemerlang (Instagram).

Bisa dibilang salah satu kunci kesuksesan Raam Punjabi adalah dia mau mencoba dan mencoba. Berbagai ide dia miliki dan dia eksekusi. Hal tersebutlah yang akhirnya bikin Raam Punjabi diingat sebagai salah satu pelopor di bidang tertentu.

Lewat Warkop (Warung Kopi) Dono, Kasino, dan Indro yang kini emang legendaris banget, tangan dingin Raam ternyata ambil andil dalam film tersebut. Raam sukses mengenalkan genre komedi di perfilman Indonesia yang saat itu emang sedang surut.

Malah Warkop berhasil meraih beberapa penghargaan. Raam berhasil memperoleh penghargaan film terlaris atas dua judul film Warkop yaitu Pintar-pintar Bodoh (1981) dan Maju Kena Mundur Kena (1983).

Gak cuma membawa genre komedi, Raam juga mencoba genre drama komedi lewat film berjudul Cintaku di Rumah Susun (1987). Film tersebut berhasil meraih penghargaan bergengsi Festival Film Indonesia (FFI) 1987 dan bahkan Asia Pacific Film Festival.

Film Cintaku di Rumah Susun sendiri mulai dirilis di bawah naungan PT Parkit Film, perusahaan lain yang didirikan oleh Raam Punjabi. Dari sini, perusahaan tersebut selanjutnya berhasil memproduksi sampai ratusan film.

Beralih ke sinetron

Sering dikenal sebagai Raja Sinetron (Instagram).

Sekitar tahun 1989, perfilman Indonesia bisa dibilang sedang anjlok-anjloknya. Namun, bukan Raam namanya bila patah akal gitu aja. Raam terbilang sangat cepat dan bahkan jadi pelopor.

Gak bisa meraih cuan di bioskop maka Raam terpikir pada media lain, yaitu televisi. Bersamaan dengan hadirnya stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yaitu RCTI, Raam mencoba merambah dunia sinetron. Dia memproduksi sinetron berjudul Gara-Gara tahun 1990. Bintangnya adalah Lydia Kandou dan Jimmy Gideon.

Dari sinetron tersebut, Raam Punjabi mendirikan perusahaan produksi khusus sinetron bernama PT Tripar Multivision Plus. Saat itu, dia menggelontorkan dana Rp 250 juta.

Sejak itu, beragam judul sinetron udah diproduksi oleh PT Tripar Multivision Plus atau lebih dikenal sebagai Multivision Plus. Termasuk sinetron legendaris Abad 21, Janjiku, dan Tersanjung. Banyak aktor dan aktris sinetron kawakan lahir dari sinetron-sinetron tersebut.

Sampai sekarang pun Multivision Plus masih memproduksi sinetron meski memang udah gak sejaya di tahun 1990-an dan 2000-an.

Karena kesuksesan Raam Punjabi tersebut, buku biografinya pun udah hadir. Diberi judul Panggung Hidup Raam Punjabi yang ditulis oleh Alberthiene Endah, buku tersebut mengulas sisi kehidupan si raja sinetron.

Pelajaran bisnis dari kesuksesan Raam Punjabi

Raam Punjabi (Instagram).

Dari kisah sukses suami Raakhee Punjabi tersebut, ada beberapa poin penting yang bisa kita garis bawahi lho. Buat kamu yang pengin terjun ke dunia bisnis, kamu bisa ikuti beberapa pelajaran bisnis berikut dari sosok seorang Raam Punjabi.

1. Berbisnis sesuai kesukaan

Yang pertama adalah berbisnislah sesuai kesukaan atau passion kamu. Raam terjun ke dunia film karena dia emang gemar menonton film di bioskop. Dengan demikian, dia bisa mengertilah sedikit banyaknya tentang film.

2. Tawarkan sesuatu yang baru

Bila kamu masuk ke pasar dengan sesuatu yang baru dan disukai pula tentu bakal lebih mudah buat kamu sukseskan bisnis baru tersebut. Nah, Raam demikian. Dia berani membawa genre baru yang malah melegenda banget, yaitu Warkop DKI.

3. Pantang menyerah di saat terpuruk

Di saat terpuruk, kamu tetap harus punya ide-ide lain. Nah, saat perfilman Indonesia sedang surut, Raam pantang menyerah. Dia mencoba media lain. Ternyata berhasil!

Malah dengan dia gak menyerah gitu aja, Raam sukses jadi salah satu pelopor kejayaan sinetron Indonesia. Mantap kan?

Raja sinetron Raam Punjabi layak jadi salah satu panutan buat kamu yang mau berbisnis deh. Apapun background kamu sebelumnya bukan jadi penghalang buat kamu ikuti passion kamu sebenarnya.

Yuk, semangat ciptakan ide-ide baru, siapa tahu kamu jadi salah satu pelopor di bidang tertentu di masa depan. Siapa yang tahu, kan? (Editor: Winda Destiana Putri).

Belum ada Komentar untuk "Pegawai Perusahaan Tekstil Jadi Raja Sinetron, Ini Kisah Raam Punjabi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel