Jangan Terjerat Utang hingga Ingin Bunuh Diri, Ini Cara Kenali Rentenir Online

Sepak terjang rentenir online berkedok perusahaan financial technology (fintech) makin meresahkan belakangan ini. Gara-gara perbuatan mereka, hampir aja seorang wanita menjadi korban jiwa.

Seperti dikutip dari CNN, wanita tersebut terjerat utang karena gagal bayar cicilan pinjaman dari rentenir online. Putus asa, si wanita nekat menenggak minyak tanah. Beruntung, nyawanya masih dapat diselamatkan.

Pinjaman yang diajukan wanita tersebut sih gak seberapa, cuma Rp 500 ribu. Namun, karena bunga pinjaman yang dikenakan cukup besar, yakni 20 persen, jumlah pengembaliannya jadi besar, Rp 600 ribu. Dia pun harus mengembalikan dalam jangka waktu dua pekan.

Bisa dibayangkan dong, gimana jadinya utang yang gak dibayarkan tersebut? Menumpuk kan jadinya? Wajar aja bisa begitu. Soalnya bunganya terus bertambah. Siapa pun juga pasti langsung nyerah buat bayar cicilan kalau begitu caranya.

Nah, supaya jangan sampai terperangkap jebakan utang online, ada baiknya mengenali ciri-ciri rentenir online berikut ini.

1. Mudah pengajuannya

Ini salah satu keuntungan dari rentenir online. Mengajukan pinjaman di rentenir online itu lebih mudah ketimbang mengajukan KTA di bank.

Soalnya, di rentenir online gak ada yang namanya BI checking atau periksa kolektibilitas kredit. Makanya pengajuan pinjaman bisa diproses dalam waktu kurang dari sehari. Enak banget, kan?

Namun, kemudahan ini nyatanya cuma enak di awal. Nantinya, begitu udah tersendat-sendat bayarnya alias macet, baru kamu merasakan gak enaknya deh.

2. Dihitung-hitung ternyata bunganya mencekik

Ambil pinjaman itu gak cuma mempertimbangkan cepat atau lamanya aplikasi diproses, tapi juga besaran bunga yang nantinya dibayarkan berikut cicilan tiap bulan.

Makanya, dalam melihat-lihat tawaran pinjaman, kamu juga perlu menghitung besaran bunga yang wajib dibayarkan. Rata-rata rentenir online yang berseliweran di internet mematok bunga yang gak tanggung-tanggung tingginya.

Malahan bank pun kalah saing soal tinggi-tinggian bunga dengan rentenir online ini. Kalau bank mematok bunga 0,88 persen per bulan, rentenir online mematok 1 persen. Namun, bukan per bulan, melainkan per hari.

Dihitung-hitung, itu berarti kamu membayarkan bunga 30 persen per bulan. Besar banget bukan bunga yang mesti dibayarkan?

3. Selalu dapat review buruk

Hampir semua rentenir online pasti mengharuskan kamu buat install aplikasi mereka yang ada di Play Store. Di situ kamu bisa tahu seperti apa pengalaman orang-orang selama menggunakan aplikasi pinjaman tersebut.

Ciri-ciri kalau pemberi pinjaman atau kreditur online tersebut adalah rentenir online, bisa dikenali dari review-review negatif yang mereka dapat. Kalau lebih sering dapat review negatif ketimbang review positif, bisa dipastikan pemberi pinjaman itu adalah rentenir online.

4. Belum jatuh tempo, udah ditelepon buat bayar cicilan

Biasanya debt collector baru menghubungi kalau kita telat bayar cicilan atau udah lewat jatuh tempo, tapi belum bayar cicilan. Aneh bin ajaib, debt collector rentenir online bakal menghubungimu sebelum waktunya jatuh tempo pembayaran cicilan. Gila ye?

Kalau kirim pesan atau email buat mengingatkan sebentar lagi waktunya bayar cicilan sih gak masalah. Ini kok sampai ditelepon segala. Seakan-akan mereka belum siap kalau uangnya dipinjamkan ke orang lain.

Seandainya kamu mengalami hal ini, gak usah pikir panjang lagi. Begitu ada rezeki, segera dilunasi. Terus tutup akun dan copot aplikasi tersebut dari smartphone kamu. Jangan lupa kasih review dan bintang satu agar jangan sampai ada orang di luaran sana yang jadi korban selanjutnya.

5. Tagih utang mulai dari memaki-maki hingga melecehkan

Kurang ajarnya nih, debt collector yang bekerja dengan rentenir online gak diajarkan gimana etika melakukan penagihan utang. Baru sekali terlambat, kata-kata kasar udah keluar dari mulut si debt collector.

Lebih parahnya lagi, oknum-oknum debt collector ini gak segan buat melakukan teror atau mengancam supaya kita segera bayar utang. Padahal, banyak kok yang udah tahu kewajiban mereka buat melunasi utang.

Bahkan, ada juga debt collector yang meminta debitur yang gagal bayar utang buat melakukan perbuatan tak senonoh dengan mereka. Jelas-jelas ini adalah bentuk pelecehan seksual.

Kalau sampai hal tersebut terjadi di kamu, segera laporkan ke kantor polisi, LBH, OJK, hingga YLKI. Dengan begitu, rentenir online ini segera ditindak hingga dipenjara.

Udah tahukan sekarang apa aja tanda-tanda penyedia pinjaman adalah rentenir online atau bukan? Semoga informasi di atas membantu kamu agar terhindar dari rentenir online ya! (Editor: Ruben Setiawan)

Belum ada Komentar untuk "Jangan Terjerat Utang hingga Ingin Bunuh Diri, Ini Cara Kenali Rentenir Online"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel