Niat Untung Malah Buntung! Ini 5 Kesalahan yang Bikin Investasimu Gagal Total
Kesalahan investasi kerap tak bisa dihindari karena berbagai alasan. Misalnya, para pemula yang salah memilih instrumen investasi karena kurang menggali informasi.
Padahal, investasi menjadi salah satu sumber uang yang bisa bikin kamu kaya raya, bahkan menjadi miliarder.
Contohnya, Warren Buffett yang tajir berkat investasi. Dia bahkan kini menjadi orang terkaya ketiga di dunia versi Forbes dengan total kekayaan mencapai US$ 81,6 miliar atau sekitar Rp 1.183 triliun.
Ditambah, kini udah banyak banget investasi yang modalnya kecil. Jadi, cukup mengeluarkan modal Rp 100 ribu, kamu udah bisa terjun ke investasi reksadana.
Dengan modal segitu, kamu udah bisa investasi emas dengan keluar uang gak sampai Rp 10 ribu yaitu dengan mengikuti program Tabungan Emas di Pegadaian.
Meski begitu, namanya juga investasi, pasti ada risikonya. Jadi, semakin besar keuntungannya, maka semakin gede juga risiko yang harus kamu tanggung.
Karena itu, pentingnya kamu memelajari cara kerja instrumen investasi yang akan kamu pilih. Tujuannya, agar uangmu gak ludes karena melakukan kesalahan investasi.
Meski berisiko, bukan berarti kesalahan investasi itu gak bisa dihindarkan. Apa aja sih kesalahan investasi yang bisa kamu investasi kamu gagal total? Berikut, lima di antaranya:
1. Gak sabar
“Successful Investing takes time, discipline and patience. No matter how great the talent or effort, some things just take time: You can’t produce a baby in one month by getting nine women pregnant.” – Warren Buffett
Inti dari quotes Warren Buffett di atas adalah namanya investasi itu harus sabar, dan gak bisa instan. Jadi, kamu perlu waktu sampai modal investasimu balik modal, dan mendapat keuntungan.
Kalau kamu gak sabar, ya siap-siap kamu akan kehilangan peluang untuk mendapat keuntungan yang maksimal. Karena itu, jangan gegabah dan terburu-buru mengambil keputusan ya!
2. Investasi tanpa riset
Penting banget nih buat kamu para pemula yang ingin investasi melakukan riset, dan memahami instrumen investasi yang kamu pilih.
Kamu bisa melakukan riset lewat internet, baca buku, dan lainnya. Pokoknya cari tahu secara lengkap informasi mengenai tempat di mana kamu akan mengalokasikan danamu.
Selain itu, pastikan juga kalau produknya sudah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terhindar dari investasi bodong.
3. Mengambil risiko terlalu tinggi
Berani mengambil risiko memang diperlukan dalam berinvestasi. Pasalnya, kalau gak seperti itu, kamu gak akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Meski begitu, bukan berarti kamu harus nekat mengambil risiko terlalu tinggi yang jadi bumerang buat kamu.
Memang sih, investasi di produk berisiko tinggi akan menghasilkan keuntungan yang besar. Tapi, tentu saja gak bisa dilakukan sembarangan.
Kamu perlu memiliki keahlian serta perhitungan yang matang. Kalau gak gitu, yang ada kamu akan mengalami kerugian besar.
4. Tidak tahu kapan harus keluar
Investasi yang menguntungkan itu adalah yang jangka panjang. Karena itu, dibutuhkan kesabaran untuk mendapatkan hasilnya.
Meski begitu, kamu juga harus tahu kapan waktunya untuk keluar atau melepaskan investasi milikmu.
Misalnya, perusahaan tempat kamu berinvestasi gak bisa rebound atau bahkan terancam bangkut. Kalau gak cepat-cepat keluar, yang ada kamu akan kehilangan uang kamu.
5. Tidak diversifikasi
Perlu diketahui, kalau setiap produk investasi itu memiliki risiko untuk gagal. Nah, biar gak benar-benar kehilangan uang kamu, disarankan untuk melakukan diversifikasi atau berinvestasi di beberapa instrumen investasi.
Tujuannya, agar saat ada salah satu investasimu yang gagal, masih ada yang lain. Jadi, uangmu gak benar-benar habis tak tersisa, dan kamu juga tetap mendapat keuntungan dari produk investasi yang lain.
Itu dia lima kesalahan investasi yang bisa bikin kamu bangkrut. Nah, untuk menekan risiko kegagalan sebaiknya hindari lima poin di atas ya. Semoga membantu! (Editor: Chaerunnisa)
Belum ada Komentar untuk "Niat Untung Malah Buntung! Ini 5 Kesalahan yang Bikin Investasimu Gagal Total"
Posting Komentar