Pengin Jadi Pensiunan yang Banyak Uang? Jangan Pernah Abaikan 4 Hal Ini

Walaupun masa pensiun menjadi waktunya rehat dari semua pekerjaan, banyak lho yang ternyata gak merasa khawatir dengan status pensiunan. Sebab, gak sedikit yang merasa belum siap memasuki masa tersebut.

Kekhawatiran tersebut dilandasi kondisi finansial yang bisa aja goyah pasca pensiun. Wajar aja kalau kekhawatiran tersebut muncul. Sebab, pensiun sama aja dengan berhenti bekerja. Itu berarti, pemasukan rutin yang tiap bulan diterima, setelah jadi pensiunan udah gak lagi diterima.

Kebayang dong gimana jadinya pemenuhan kebutuhan nantinya seandainya gak ada pemasukan? Tentu aja, buat bertahan mesti ada kebutuhan-kebutuhan yang dikurangi hingga bahkan disetop.

Emang benar, ada dana pensiun yang diperoleh dari BPJS Ketenagakerjaan. Namun, belum tentu dana tersebut cukup buat memenuhi kebutuhan tiap bulannya.

Mau gak mau, kebanyakan pensiunan menyandarkan diri kepada anak-anaknya yang udah bekerja. Syukur-syukur kalau anaknya punya penghasilan yang lebih dari cukup buat memenuhi kebutuhan keluarganya dan orang tuanya. Gimana kalau pas-pasan?

Sebenarnya, ada lho beberapa tips yang bisa dilakukan buat menjadi pensiunan yang mapan. Penasaran seperti apa tips-tipsnya? Yuk, disimak.

Baca Juga: Gak Melulu Reksa Dana atau Emas, 6 Mata Uang Ini Bisa Dijadiin Investasi

1. Mulai investasi, bahkan sejak pertama kali bekerja

Pengin banyak uang saat jadi pensiunan? Yuk mulai investasi. (Shutterstock)
Pengin banyak uang saat jadi pensiunan? Yuk mulai investasi. (Shutterstock)

Siapa pun juga tahu investasi itu penting banget buat menjaga kondisi finansial tetap baik. Malahan kamu bisa menjadi kaya raya berkat investasi.

Udah banyak lho buktinya orang-orang yang berhasil berkat investasi. Malahan ada yang bisa memperoleh uang hingga Rp 1 miliar dalam waktu 10 tahun.

Kebayang dong kalau kamu mulai investasi saat berusia 24 tahun dan dapat Rp 1 miliar ketika berusia 34 tahun. Untung banget kan, ketimbang kamu menabung.

Untungnya makin bertambah kalau kamu berinvestasi hingga pensiun nanti. Udah pasti kamu bakal jadi pensiunan yang mapan dan gak perlu lagi bergantung pada anak nantinya.

Baca Juga: Pengin Raup Uang dengan Investasi Reksa Dana? Ketahui Dulu 4 Jenisnya Ini

2. Selain BPJS, miliki instrumen dana pensiun lainnya

Jangan cuma andalkan BPJS buat pensiunan. (Shutterstock)
Jangan cuma andalkan BPJS buat pensiunan. (Shutterstock)

Banyak yang merasa punya dana di BPJS Ketenagakerjaan udah cukup sebagai dana pensiun nanti. Boleh aja sih berasumsi demikian asalkan punya hitung-hitungan yang akurat dengan mempertimbangkan inflasi saat pensiun dan naiknya biaya buat pemenuhan kebutuhan.

Nah, kalau setelah dihitung-hitung ternyata jauh dari kata cukup, kamu perlu menambah dana pensiun lagi nih berarti. Ada beberapa pilihan yang bisa kamu ambil buat menambah dana pensiun, yaitu mengalokasikan pengeluaran ke DPLK atau DPPK.

Apa itu DPLK dan DPPK? Sebagai salah satu instrumen dana pensiun, dana pensiun lembaga keuangan atau DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk bank atau perusahaan asuransi jiwa.

Sementara itu, Dana Pensiun Pemberi Kerja atau DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk orang atau badan yang bertindak sebagai pemberi kerja.

Umumnya nih, DPLK cenderung dipilih sebagai instrumen dana pensiun ketimbang DPPK. Buat kamu yang pengin memiliki DPLK, ada beberapa pilihan yang bisa kamu jadikan pilihan, yaitu Mandiri DPLK, BRI DPLK, hingga BNI Simponi.

3. Miliki aset-aset yang berpotensi menguntungkan

Buat kaya raya saat jadi pensiunan, miliki aset-aset potensial. (Shutterstock)
Buat kaya raya saat jadi pensiunan, miliki aset-aset potensial. (Shutterstock)

Selagi bisa mencari uang, selama itu juga kesempatan kamu buat mengoleksi aset-aset berharga. Ada beberapa aset yang berpotensi menguntungkan lho di masa mendatang, mulai dari tanah, rumah, hingga apartemen.

Namun, kamu perlu ingat, jangan memaksakan diri buat memiliki aset-aset yang disebut di atas ya kalau kondisi finansial belum oke. Sebab nantinya malah bisa bikin keuangan kamu jadi gak baik kondisinya.

Emangnya kamu mau hidup susah gara-gara mesti bayar utang? Pastinya gak mau dong. Makanya perlu perencanaan yang matang buat memiliki aset-aset di atas. Misalnya aja udah punya dana darurat, tabungan, hingga investasi yang cukup.

4. Naikkan jumlah dana darurat

Jadi pensiunan sukses bukan tanpa angan. Tingkatkan saldo dana darurat. (Shutterstock)
Jadi pensiunan sukses bukan tanpa angan. Tingkatkan saldo dana darurat. (Shutterstock)

Belum punya dana darurat, segera deh miliki dana tersebut dalam keuangan kamu. Ini penting, penting, dan penting banget lho. Sebab, peran dana darurat ini membantu banget ketika kamu dalam kesulitan nantinya.

Maka itu kumpulkan dana darurat sebesar 6 sampai 9 kali besaran pengeluaran buat kebutuhan pokokmu. Caranya, alokasikan minimal 10 persen dari penghasilan bulananmu buat dana darurat. Kalau mau lebih cepat terkumpul dana daruratnya, alokasikan 30 persen dari penghasilanmu.

Buat kamu yang udah punya dana darurat, tingkatkan lagi besaran dana yang udah kamu miliki. Tingkatkan dua kali lipat. Misalnya aja dana darurat yang kamu punya Rp 30 juta. Tingkatkan nilainya hingga menjadi Rp 60 juta.

Simpan dana darurat ini di deposito atau reksa dana pasar uang biar meningkat nilainya. Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan nih. Jangan simpan dana tersebut terlampau lama ya ataupun seluruhnya disimpan dalam bentuk deposito.

Katakanlah kamu udah tingkatkan dana darurat hingga menjadi Rp 60 juta. Taruh Rp 30 juta ke deposito atau reksa dana, sisanya bisa kamu tempatkan di tabungan. Dengan begitu, sewaktu-waktu butuh dana cepat bisa diambil dari tabungan.

Nah, itu tadi tips-tips yang bisa kamu lakukan buat menjadi pensiunan yang mapan saat tiba waktunya nanti. Asalkan melakukan tips-tips di atas dengan disiplin dan penuh komitmen, dijamin deh keinginan jadi pensiunan yang mapan bisa terwujud. (Editor: Ruben Setiawan)

Belum ada Komentar untuk "Pengin Jadi Pensiunan yang Banyak Uang? Jangan Pernah Abaikan 4 Hal Ini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel